Salah satu kebiasaan unik warga Atambua adalah dansa.
Jika di tempat lain sering diperdengarkan musik dangdut saat resepsi pernikahan.
Maka di Atambua, musik lokal khas Timor, Ambon dan Portugis lah yang yang menjadi anthem kebanggaan penduduk sekitar.
Seiring diperdengarkannya irama musik, maka tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan langsung maju ke depan untuk berdansa.
Gerakan dansa disesuaikan dengan irama musik.
kebiasaan berdansa ini tidak mengenal umur.
Remaja, orang tua, anak-anak, bahkan kakek nenek.
Biasanya para kakek nenek ini menjadi pembimbing juniornya ketika berdansa.
Gerakan dansanya bermacam-macam.
Ada yang seperti dansa klasik di eropa.
Dan ada juga dansa dengan tarian lokal.
Kalo di daerah Sulawesi mirip poco-poco.
Bedanya jenis dansanya lebih banyak.
Atambua, Flores, dan Rote memiliki ciri khas tarian tersendiri.
Dan tentunya masih banyak lagi daerah Timor yang memiliki tarian kebanggannya.
Dalam berdansa juga ada etikanya.
Jika seorang wanita yang menolak ajak seorang pria untuk berdansa ini bisa dimaklumi.
Tapi ketika wanita tersebut kemudian menerima tawaran pria lain, maka hal ini bisa mengundang keributan.
Apapun perbedaannya, sekecil apapun perbedaannya, etika tersebut menjadi simbol saling menghargai.
Jangan membeda-bedakan suku, agama, ras, dan fisik.
Itulah salah satu kebiasaan menarik dari pulau Timor.